Foto : Ronaldinho saat masih berseragam Gremio Porto Alegre di musim 1999-2000
Ronaldo de Assis Moreira atau biasa dipanggil Ronaldinho, adalah seorang pemain sepakbola yang berasal dari Brazil. Pria kelahiran Porto Alegre 21 Maret 1980 ini adalah pemain sepakbola yang cukup dikenal ketika membela Barcelona sejak musik 2003-2004 sampai 2007-2008.
Pria bergigi tonggos ini mulanya adalah seorang pemain sepakbola yang hidup dibawah garis kemiskinan, namun kemiskinan yang dialaminya dan keluarganya itu tidak menyurutkan semangat bertandingnya.
Striker Timnas Brazil yang awalnya bernama Ronaldo Gaucho ini mengawali karir profesionalnya di salah satu klub sepakbola di kota kelahirannya, tidak lain dan tidak bukan yakni Gremio.
Di klub sepakbola inilah ia mengais rejeki untuk menutupi kekurangan yang ada didalam keluarganya, hebatnya lagi, aksi sang mega bintang ini sempat tercium oleh beberapa klub sepakbola se_antero Brazil bahkan sampai menyeberang ke Argentina. Kualitas bermainnya cukup memungkinkan bahwa ia pantas masuk squad timnas Brazil U-17.
Impian si tonggos ini pun menjadi kenyataan ketika ia mengikuti kejuaraan sepakbola dunia U-17 & kejuaraan sepakbola amerika latin U-17. Dalam mengikuti ajang bergengsi tersebut, Ronaldinho menjadi pahlawan bagi timnas U-17 Brazil dengan memboyong 2 gelar juara' pertama ia menjuarai Piala Dunia Remaja dan Piala Amerika Latin Remaja.
Karir sang striker makin diakui publik, sehingga ketika ia sering muncul di televisi' dirinya pernah di isukan akan bergabung dengan Sao Paulo, Flamengo atau Corinthians yang merupakan rival berat Gremio.
Namun setelah dikonfirmasi ternyata ia tak mau bergabung dengan klub lain dan lebih memilih bertahan bersama klub yang membesarkan namanya itu.
Menjelang Piala Konfederasi pada tahun 2001, Ronaldinho ditawarkan nilai kontrak yang cukup mahal oleh salah satu klub di Liga Prancis' yaitu Paris Saint Germain. Maka demi meraih cita-citanya bisa bermain di Eropa' maka Gremio merelakan kepergian pemain kesayangannya itu dengan sukarela.
Pada bulan Juli 2000, Ronaldinho mulai melakukan tes kesehatan dan dinyatakan lulus sehingga dengan mudahnya ia masuk squad utama. Di klub barunya itu, Ronaldinho sempat berkenalan dengan pemain-pemain lokal Prancis dan pemain-pemain luar negeri lainnya. Namun impiannya meraih gelar juara selalu saja gagal, lantaran PSG' tim yang dibelanya itu sering kalah melawan Marseille dan Lyon yang merupakan tim terkuat di Liga Prancis saat itu.
Satu-satunya gelar yang diraihnya bersama PSG adalah Piala UEFA Intertoto, walaupun dia mengawali karir di eropa dengan penuh cobaan dan rintangan, dia merasa bahwa hal ini cukup memuaskan karena impiannya sejak kecil sudah tercapai. Penampilan si tonggos bersama PSG sempat membuat Luis Felipe Scolari kepincut memasukannya kedalam squad Piala Dunia di Korea & Jepang.
Dan ternyata setelah sang pelatih mempertimbangkan, ia pun di izinkan masuk squad timnas Brazil dan mengikuti babak kualifikasi zona amerika selatan. Hasilnya memang membuat sang pelatih bahkan rekan-rekannya di timnas seperti Ronaldo, Rivaldo, Cafu, Dida dan Kaka bangga punya striker yang berkemampuan luar biasa.
Puncaknya terjadi saat timnas Brazil mempecundangi China di babak penyisihan dengan skor 4-0 tanpa balas maupun perlawanan. Lalu mengalahkan Kosta Rika dengan skor 5-2 dan juga Turki dengan skor 2-1,
Penampilan impresif Ronaldinho di Piala Dunia semakin menjadi-jadi ketika membungkam Timnas Jerman dengan skor 2-0 yang mengantarkan Timnas Brazil menjuarai Piala Dunia.
Seusai Piala Dunia 2002, ia tetap bergabung dengan PSG sampai masa kontraknya selesai, dan ketika masa kontraknya selesai pada bulan Juni 2003' FC Barcelona berminat meminang si tonggos itu bergabung ke klub di Liga Spanyol itu. Pelatih Barcelona saat itu, Frank Rijkaard memandang bahwa Ronaldinho pantas menggantikan Patrick Kluivert dan Marc Overmars di kubu FC Barcelona. Maka sesuai perjanjian di tandatangani lah kontrak kerjasama dengan Barcelona.
Seperti ketika ia bergabung dengan PSG, Ronaldinho selalu menemui kegagalan saat berlaga bersama klub barunya. Musim 2003-2004 menjadi musim yang paling bersejarah baginya saat ia menggantikan striker timnas Portugal Ricardo Quaresma dalam menjalani laga EL CLASICO antara Barcelona melawan Madrid di Estadio Nou Camp, Barcelona.
Ia berhasil mencetak 1 gol sebagai gol balasan setelah di babak pertama kebobolan dahulu oleh sepakan maut Raul Gonzalez, Kapten Real Madrid. Meskipun pada musim itu yang menjadi juaranya adalah CF Valencia yang dipimpin oleh Pablo Aimar dan Roberto Ayala dari Argentina, di musim selanjutnya Ronaldinho baru merasakan gelar juara Liga Spanyol di musim 2004-2005 dan musim 2005-2006.
2 gelar Liga Spanyol dirasa belum memuaskan dahaga si tonggos ini, keperkasaannya memuncak kala ia membawa FC Barcelona menjuarai UEFA CHAMPIONS LEAGUE musim 2005-2006 setelah mengalahkan Arsenal FC di babak final. Setelah membawa Barcelona juara liga domestik dan liga champions, Ronaldinho secara resmi menerima penghargaan sebagai Pemain Terbaik Dunia FIFA pada tahun 2005, kira-kira beberapa bulan sebelum Piala Dunia 2006 di Jerman.
(BERSAMBUNG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar