1/20/2016

Seri Bharatayudha : Kresna Duta (PART 9)

 Gambar : Raden Antasena

Seluruh hutan terbakar oleh semburan api yang meleset dari mulut Wisanggeni, Batara Kala terlalu lihai menghadapi lawannya. Antasena datang membantu dengan serangan dari udara, dari udara Antasena menghajar wajah Batara Kala dengan pukulan bertubi-tubi.

Namun, Batara Kala tidak merasa sakit sama sekali karena kulitnya kebal terhadap pukulan.
Antasena kewalahan menghadapinya, lalu Batara Kala mencengkeram kaki kiri Antasena dan memutar-mutar tubuhnya lalu dibanting ke tanah. Antasena terjatuh, Wisanggeni berganti menyerang Batara Kala dengan serangan-serangan yang muncul dari telapak tangannya.

Alangkah menyeramkan sekali pertempuran waktu itu, Batara Kala benar-benar sulit dikalahkan mengingat ia adalah seorang dewa. Namun, Antasena dan Wisanggeni harus mengakhiri pertempuran ini sebelum matahari terbit. Lalu, mereka berdua teringat dengan pesan Sang Hyang Wenang' dalam ingatan mereka, Sang Hyang Wenang memberi mereka sebuah senjata bernama Gada Emas.

Gada Emas pemberian Sang Hyang Wenang adalah senjata untuk mengakhiri hidup Batara Kala beserta para denawa dari Kahyangan Setra Ganda Mayit. Lalu, Wisanggeni meminta Antasena untuk menyerang Batara Kala lagi. Tapi, Antasena menolak karena semua kemampuan terbaiknya tak mampu membenamkan perlawanan Batara Kala.

Wisanggeni akhirnya maju sendiri menghadapi Batara Kala, maka diam-diam Wisanggeni mengambil Gada Emas pemberian Sang Hyang Wenang. Dengan serangan tanpa diduga-duga, Gada Emas yang dipegang Wisanggeni mengenai kepala Batara Kala. Setelah terkena pukulan dari Gada Emas itu, Batara Kala tersungkur tak berdaya. Kepalanya mengeluarkan darah dan sebentar-sebentar tempurungnya mulai retak, dan akhirnya Batara Kala tewas seketika.

Wisanggeni berhasil mengalahkan Batara Kala dengan menggunakan senjata Gada Emas pemberian Sang Hyang Wenang. Dari kejauhan Pandumeya dan Jarameya terkejut melihat Batara Kala tewas terkena hantaman senjata pusaka. Mereka lari dan lantas melapor kepada Batari Durga yang saat itu sedang menunggu kepulangan beberapa wadyabala denawa.

Dengan lari yang cepat, Pandumeya dan Jarameya datang ke hadapan Batari Durga dan melaporkan kejadian yang menimpa Batara Kala, Mereka bilang Batara Kala tewas terkena senjata pusaka, seketika Batari Durga marah dan beranjak dari tempat duduknya untuk menyerang Wisanggeni dan Antasena.

Sesampainya di medan laga, Batari Durga menantang Wisanggeni dan Antasena bertempur.
Maka pertempuran akbar pun terjadi antara mereka bertiga, semakin lama semakin brutal dan semakin tidak bisa diprediksi siapa yang akan menang.

Rupanya Batari Durga terbawa emosi atas kematian yang dialami Prabu Dewasrani dan Batara Kala, mantan istri Batara Guru tersebut menyerang secara tidak kenal ampun. Segala macam benda disekitarnya dipakai sebagai senjata untuk menyerang Wisanggeni dan Antasena.

Lama kelamaan pertarungan mulai terlihat semakin tidak terkendali, Lalu Wisanggeni segera menangkap Batari Durga dan Antasena diminta untuk memukul kepalanya dengan Gada Emas. Maka dalam waktu cepat mendaratlah Gada Emas diatas kepala Batari Durga. Batari Durga tewas terkena hantaman senjata pusaka itu. Maka pemenang dalam pertempuran kali ini adalah Wisanggeni dan Antasena.

(Bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar