Tulisan ini sepenuhnya berdasarkan
perspektif politik. Ketika kita berbicara tentang Rizieq Shihab, kita
berbicara tentang sosok dengan lingkar massa yang fanatik. Dalam
politik, kerumunan fanatik adalah komoditas penting. Masalahnya, sosok
itu "in absensia", dan ini satu kelemahan dalam kesepakatan politik.
Masalahnya lagi, HRS bukan Mandela yang sedang mengalami ketertindasan
politik dengan gelembung besar perjuangan mayoritas kulit hitam yang
menunggu di luar pintu penjara.
Pasca Gerindra bergabung dengan
pemerintah, saat ini HRS dan FPI terjebak dalam rangkaian gerbong yang
kecil. Ironisnya, FPI adalah Ormas yang tidak mempunyai organisasi induk
- ia hanya bergantung kepada sosok tunggal di dalamnya. Dalam sistim
politik kita yang berpetak-petak, tentu ini tidak menguntungkan bagi
kompromi politik FPI.
Itulah mengapa banyak orang yang selama ini
berseberangan dengan pemerintah mendesak agar HRS "dipulangkan". Dan
untuk itulah kampanye poster HRS itu bertebaran. Tapi apakah kepulangan
HRS akan menjadi solusi jitu bagi mereka? Belum tentu. Kelompok yang
berseberangan dengan pemerintah adalah non-partisan, seperti halnya FPI,
yang biasanya ringkih dalam soliditas politik.
Ayatollah
Khomeini dalam Revolusi Iran, tidak bisa juga dijadikan rujukan dalam
kasus HRS. Khomeini sebelumnya telah membangun platform yang kuat
melalui kanal-kanal politik di Iran. Ia kemudian hadir di Teheran
setelah seluruh lanskap politik dikuasai sepenuhnya. Jika saja HRS hadir
di Indonesia saat ini, tentunya hanya menghasilkan euforia dikalangan
pendukungnya saja. Dalam politik, ia akan sama kedudukannya dengan
deklarator KAMI tempo hari.
Kehadiran HRS tidak akan banyak
merubah konstelasi politik kita. Justru akan menambah runyam pertarungan
kepentingan pada kelompok pinggiran yang melawan pemerintah. Karena
pada akhirnya, mereka harus menghadapi realitas politik; berkompromi
dengan partai-partai.
Postulat politik yang baku adalah; yang
kecil harus bergabung dengan kelompok besar, agar menjadi besar. Karena
politik bukan matematika. Kelompok kecil yang bergabung dengan yang
kecil, justru tidak menjadi besar - malah makin kecil dan marjinal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar