Radja merilis album berjudul "Manusia Biasa" pada tahun 2003 silam |
19 Tahun yang lalu empat sekawan ini menamai diri mereka sebagai grup musik bernama Radja' grup musik ini dianggotai oleh Iandika Mulya Ramadhan (Vocal), Mulyadiansyah Kusnadi (Guitar), Seno Aji Wibowo (Drums) dan Muhammad Indra Riwayat (Bass Guitar).
Keempat pria muda ini adalah sekelompok musisi yang memainkan peran masing-masing dalam suatu pentas dalam satu aliran yang sama yaitu Rock Alternative. Radja sendiri didirikan pada tahun 2001, tepatnya tanggal 17 Maret. Album perdana mereka yang berjudul "Lepas Masa Lalu" dirilis beberapa bulan setelah grup musik ini berdiri.
Masalah muncul saat personil terdahulunya, Shuma (Bass Guitar) dan Adit (Drums) keluar pada awal tahun 2002 karena gagalnya album pertama mereka. Setahun vakum dari dunia bermusik dan memilih bekerja serabutan sebagai penjaga studio musik rental, Radja, begitulah nama grup musik ini kembali merilis album setelah bergabungnya Seno Aji Wibowo dan Muhammad Indra Riwayat.
November 2003, pada saat menjelang Hari Raya Idul Fitri' Radja merilis album keduanya yang berjudul "Manusia Biasa" dengan hits single-nya yaitu "Cinderella". Meski terbilang sukses secara instan karena lagu tersebut masuk chart radio' Radja belum dibilang sukses besar karena album ini diproduksi dan diedarkan oleh Malta Music Indonesia.
Malta Music Indonesia sendiri adalah perusahaan rekaman yang terbilang sekelas indie label, karena distribusinya hanya mencakup pulau Jawa-Bali saja. Otomatis album ini dianggap kurang sukses meskipun lagunya viral. Lagu yang viral pada masa itu adalah "Jujur" yang menjadi hits single kedua seusai performa apiknya di MTV lewat video clip "Cinderella".
Bulan Juli 2004, Radja putus kontrak dengan Malta Music Indonesia karena keburu di-incar oleh perusahaan rekaman raksasa asal Inggris, EMI Music. Lewat EMI Music inilah Radja berkibar sebagai salah satu grup musik yang digandrungi anak kecil, anak muda dan orang tua.
Hits single "Cinderella" dan "Jujur" menjadi tonggak awal ketenaran bagi Radja, terkhusus bagi Iandhika Mulya Ramadhan alias Ian Kasela dan Mulyadiansyah Kusnadi alias Moldy. Di mata penggemar musik tanah air, Ian Kasela dan Moldy adalah duo yang kuat pengaruhnya bahkan dominan dalam penciptaan syair lagu.
Ian Kasela dikenal publik sebagai sosok kharismatik karena berkacamata hitam, sedangkan Moldy dikenal banyak orang sebagai seorang gitaris kidal yang tentunya amat jarang ditemukan di era modern musik tanah air. Ian Kasela memakai kacamata hitam dianggap sebagai trendsetter karena merek kacamata terkenal "Oakley" mengendorse dirinya dengan nilai kontrak ratusan juta rupiah.
Namun dibalik kacamata hitamnya yang keren, ternyata Ian Kasela memiliki rahasia yang selama ini ia pendam selama puluhan tahun terkait kondisi indra penglihatannya. Ian Kasela mengaku sejak kelas 5 Sekolah Dasar dirinya mengidap rabun jauh atau Myopia. Karena merasa malu dengan kondisi matanya yang tidak sempurna penglihatannya, Ian Kasela memutuskan untuk berkacamata hitam sebagai kamuflase agar rahasianya tidak terbongkar.
Banyak orang menduga, Ian Kasela mengidolakan Bono U2, vokalis grup musik U2 yang juga identik dengan kacamata hitamnya yang khas. Bahkan ada pula yang bilang bahwa Ian Kasela itu adalah penggemar berat Atiek CB yang juga memiliki signature style sama dengan Bono U2 (Berkacamata Hitam).
Namun, hal itu dibantah dengan jenaka oleh pria kelahiran Banjarmasin tahun 1976 ini, dirinya justru tidak mengidolakan Atiek CB maupun Bono U2, melainkan Tubagus Armand Maulana yang merupakan vokalis grup musik asal Bandung, GIGI. Ian Kasela adalah penggemar berat Armand Maulana sejak masih muda dulu. Makanya grup musik Radja adalah cover band dari GIGI itu sendiri.
Pada awal berdirinya Radja, grup musik ini lebih sering memainkan lagu-lagunya GIGI sebelum akhirnya menciptakan lagu-lagu karangan sendiri. Boleh dibilang, Ian Kasela itu adalah Armand Maulana KW' tetapi yang membuat Ian Kasela berbeda dengan Armand Maulana adalah karakter vokalnya yang lebih serak.
Ian Kasela dikenal memiliki suara yang serak, berbeda dengan Armand Maulana yang memiliki suara flamboyan nan elegan. Ian Kasela memang kerap bergaya seperti Arman Maulana di awal-awal karirnya sebagai vokalis Radja. Tapi, sebelum jadi vokalis' Ian Kasela sempat bergabung dengan grup musik Flash yang juga merilis album pada tahun 1996-1997.
Di grup musik beraliran Heavy Metal ini, Ian Kasela berposisi sebagai pemain bass guitar bersama Moldy yang berposisi sebagi gitaris. Memang, Ian Kasela dan Moldy bukan sosok baru di jagat musik indonesia melainkan sudah termasuk sesepuh karena pernah berkarir di grup musik lain sebelum mendirikan Radja.
Album yang dirilis Ian Kasela dan Moldy sebagai personil Flash yaitu "Sambutlah Kasih" pada tahun 1995 dan "Kau Tlah Pergi" pada tahun 1997. Pasca bergabung dengan Flash, Ian Kasela dan Moldy hengkang dari Flash lalu bersolo karir dengan merilis 3 album. Album solo yang dirilis Ian Kasela yaitu "Tak Mau Sendiri" pada tahun 1997, "Ta'kan" pada tahun 1998 dan "Senandung Negeri Serumpun" pada tahun 1999.
Total semua album yang dirilis gagal dipasaran bahkan menurut pengamat, Ian Kasela muncul di saat industri musik nasional terguncang akibat krisis moneter yang melanda Asia.
Selebihnya saat ini Ian Kasela dan Moldy telah sukses sebagai musisi walau pun saat ini dunia musik telah bertransformasi dari musik analog ke musik digital.
*****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar