Gambar : Yamaha YZR 500 1992, Wayne Rainey
Berawal ketika Giacomo Agostini ditunjuk Yamaha Motor Company sebagai tim manager' pasca pensiunnya sang jawara italia itu, Agostini harus mencari sosok pembalap yang tangguh dan handal menjinakkan Yamaha YZR 500.
Tidak disangka dipilihlah seorang mantan pembalap dirt track bernama Eddie Lawson dari Amerika Serikat, ia dipilih lantaran dorongan sponsor agar dominasi pembalap negeri paman sam berjalan mulus.
Berbagai gelar telah direngkuh Eddie Lawson bersama Yamaha, yakni di tahun 1984, 1986 dan 1988. Namun, di tahun 1989... Eddie Lawson secara mengejutkan malah pindah ke Honda Kanemoto Racing Team yang merupakan tim pabrikan HRC sebelum berdirinya Repsol Honda.
Yamaha Motor Company murka dengan keputusan Lawson yang lebih memilih pindah dibanding perpanjangan kontrak' konon beredar isu bahwa pembalap yang dijuluki Steady Eddie ini sempat akan ditandemkan oleh Yamaha lantaran bergabungnya Wayne Rainey (pembalap dari amerika serikat juga) yang merupakan anak mas Kenny Roberts Sr.
Perpecahan pun terjadi di kubu tim Yamaha pabrikan, dimana kala itu Kenny Roberts Sr. menjadikan
Wayne Rainey sebagai pembalap utama berdampingan dengan Randy Mamola dan tim Yamaha besutan Giacomo Agostini yang mengandalkan kompatriot asal negeri paman sam juga ialah Freddie Spencer dan siapa lagi kalau bukan Eddie Lawson.
Semenjak Kenny Roberts Sr datang membawa Wayne Rainey, Yamaha mulai melirik perkembangan karir dari tim tersebut yang sukses di kelas 250cc dan kejuaraan nasional AMA Superbike' maka dengan cepat Yamaha mulai mempersiapkan pengganti Giacomo Agostini sebagai manager. Ditambah datangnya tim lain yang juga menjadikan Yamaha sebagai supplier mesin, ialah tim Gauloises Sonauto dari Perancis dengan pembalap andalannya Christian Sarron.
Tim Yamaha Roberts dan Tim Yamaha Agostini memiliki sponsor yang berbeda, Yamaha Roberts menggunakan livery rokok Lucky Strike dan Yamaha Agostini tetap setia memakai rokok Marlboro. Kemelut di kubu kedua tim itu akhirnya dimenangkan oleh Tim Yamaha Roberts setelah sponsor rokok Lucky Strike pindah ke Tim Suzuki.
Maka tim Yamaha Agostini pun bubar karena management tim dibawah pimpinan lama dilebur bersama management tim milik Kenny Roberts Sr, Eddie Lawson pun akhirnya hengkang ke Honda Kanemoto Racing yang disponsori oleh rokok Rothmans.
Justru setelah pindah ke Honda Kanemoto Racing, Eddie Lawson malah menjadi jawara walaupun hanya mengoleksi 4 kemenangan saja termasuk kemenangan di GP Swedia yang berlangsung di Sirkuit Anderstorp.
Gelar juara yang diraih Eddie Lawson pada tahun 1989 bersama Honda membuat Yamaha mulai bereaksi untuk membalas dendam kepada sang juara kala itu.
Tidak disangka, Eddie Lawson pun kembali ke Yamaha karena tidak tahan dengan persaingan dengan rekan setimnya di Honda' namun kali ini Steady Eddie tidak diberi kesempatan untuk jadi juara dunia lagi lantaran dosa atas pengkhianatanny
Badai cidera menjadi hal yang harus dialami oleh jawara balap itu, sampai akhirnya gelar juara dunia harus jatuh ke tangan Wayne Rainey yang didukung penuh oleh Marlboro sebagai sponsor utama.
Usut punya usut, kepindahan Lawson ke Honda pada tahun 1989 disebabkan oleh Kenny Roberts Sr yang mengkudeta jabatan manager tim dari tangan Giacomo Agostini, maka juara dunia 15 kali itu hengkang sekaligus mengajak Randy Mamola mengembangkan motor Cagiva GP500. Awalnya, Lawson juga hendak diajak memperkuat Cagiva yang akan memulai debutnya di musim 1989' namun sang Steady Eddie menolak karena ditakutkan performa motor buatan Cagiva tidak bisa membantunya mempertahankan gelar juara.
Tahun 1990, Yamaha Roberts Team menjadi jawara di kelas utama 500cc dengan Wayne Rainey sebagai jagoan andalannya. Merasa bersalah atas pengkhianatan itu, Eddie Lawson pun pindah ke Cagiva yang kebetulan dimotori oleh Giacomo Agostini, mantan bos nya di tim Yamaha.
Dominasi Yamaha kala itu benar-benar menggila' Wayne Rainey secara fantastis menjadi kampiun di awal era 90an walaupun harus menghadapi Mick Doohan dan Wayne Gardner dari Australia yang menjadi joki Honda NSR 500.
Tahun 1992 merupakan musim yang menyakitkan dimana Wayne Rainey harus bersusah payah menghadapi rival-rivalnya dan harus menghadapi cedera serius sehingga absen di seri TT Assen 1992. Lucunya lagi, Mick Doohan dan Wayne Gardner juga mengalami nasib serupa sehingga balapan di seri TT Assen hanya menyisakan rekan satu tim Rainey yakni John Kocinski di kubu Yamaha dan Eddie Lawson sendiri yang mengaku bersyukur karena Rainey absen tampil di Assen.
Otomatis, tidak ada pembalap tim pabrikan Honda yang berlaga di TT Assen pada hari itu dan cuma menyisakan tim satelit Pons Racing yang disponsori oleh perusahaan minyak asal Spanyol, Campsa.
Di Seri TT Assen 1992 malah ada insiden yang menakutkan dimana Eddie Lawson (mengenda
Akhirnya seri TT Assen 1992 dimenangkan oleh pembalap pendatang baru asal Spanyol yang nantinya akan menjadi juara dunia di tahun 1999, Alex Criville.
(Bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar