12/08/2018

Sejarah Terbentuknya Tim Pabrikan Yamaha (Part 05)

Foto : Carlos Checa, Marlboro Yamaha Team 1999

Max Biaggi sebagai pembalap tim pabrikan ditunjuk sebagai calon juara dunia dan kemampuan balapnya cenderung individualis.
Max Biaggi terkenal sebagai pembalap yang angkuh dan tidak ramah pada penggemar, ditambah menurut kabar burung yang beredar selama ini bahwa Max Biaggi diperlakukan "Khusus" sebagai orang pertama yang mengendarai motor Yamaha YZR 500 dengan winglet.
Motor yang dikendarai Biaggi sering mengalami masalah terutama grip pada ban, walaupun begitu Biaggi menjadi satu-satunya kompetitor yang berterus terang sering bekerja sendirian demi sebuah gelar juara dunia tanpa bantuan sesama pembalap Yamaha.
Bahkan Biaggi pun tidak meminta bantuan dari rekan satu timnya, Carlos Checa dan Norick Abe yang menjadi pembalap motor spec pabrikan di tim satelit.

Ujung dari sikap individualis Max Biaggi dalam mencari cara untuk merebut gelar juara dunia, berbuah kegagalan saat dirinya sering gagal finish dan dikalahkan pembalap Suzuki, Kenny Roberts Jr.
Seusai gagal mengalahkan Kenny Roberts Jr yang dianggap "Melindungi" Alex Criville, Max Biaggi dikambing hitamkan oleh seluruh kru tim Yamaha. Norick Abe berkomentar bahwa untuk menjadi juara dunia harus ada dukungan dari kru balap dan juga kegeniusan memahami situasi terutama tipikal aspal sirkuit yang berbeda.
Yamaha Motor Company berusaha menyadarkan Max Biaggi agar tidak bekerja sendiri untuk meraih gelar juara, akhirnya tim pabrikan Yamaha memutuskan untuk mencari pembalap testing dan posisi vital ini jatuh kepada Norihiko Fujiwara, kakak kandung Katsuaki Fujiwara' pembalap tim Suzuki di World Superbike.
Selama melakukan testing, Norihiko Fujiwara dituntut untuk mengembangkan ketahanan motor Yamaha YZR 500 untuk semua pembalap agar bisa membantu Max Biaggi membenamkan dominasi motor Honda NSR 500.

Sebenarnya tidak hanya Norihiko Fujiwara saja yang melakukan testing, menjelang musim tahun 2000' Max Biaggi diundang ke sirkuit Suzuka untuk menjalani testing agar setelan motor bisa cocok dengan gaya balap sang roman emperor itu.
Seluruh pembalap Yamaha juga diundang, termasuk Regis Laconi dan Garry McCoy yang sudah bertandem sejak musim 1999 lalu.
Dalam testing ini, Norick Abe tidak diundang karena tim Antena 3 Yamaha D'antin masih menjalani test private di sirkuit Valencia dan Jerez. Hal ini diungkapkan Luis D'antin sendiri bahwa Norick Abe tidak mau ikut campur urusan Max Biaggi yang masih pelik dengan problema pribadi.

Kemudian, pasca testing para pembalap Yamaha menjalani acara launching di sirkuit Sepang untuk mengikuti testing akhir 2 bulan sebelum kompetisi dimulai.
Max Biaggi, Carlos Checa, Regis Laconi, Garry McCoy dan Norick Abe berpartisipasi dalam sebuah misi besar yakni menguasai klasemen konstruktor. Meski begitu, para pembalap memperoleh jenis mesin yang sama yakni pabrikan murni dengan catatan ialah penggunaan chassis dan frame sesuai selera. Max Biaggi dan Carlos Checa menggunakan chassis dan frame baru untuk motor Yamaha YZR 500 keluaran tahun 2000.

Regis Laconi dan Garry McCoy menggunakan chassis baru dan frame lama keluaran tahun 1999 lantaran gaya balap keduanya yang berbeda.
Sedangkan Norick Abe menggunakan mesin keluaran tahun 2000 dan memakai chassis lama untuk disesuaikan dengan gaya balap Abe yang cenderung lebih natural.
Yamaha punya misi penting untuk meredam dominasi Honda di kejuaraan dunia balap motor 500cc musim tahun 2000.

Musim balap tahun 2000 menjadi peristiwa penting yang membuat Yamaha Motor Company begitu percaya diri menghadapi para kompetitornya.
Dimulai saat GP Phakisa yang berlokasi di Afrika Selatan sukses dimenangkan Yamaha lewat pembalap tim satelit Red Bull Yamaha WCM, Garry McCoy dari Australia.
Disusul Norick Abe yang menjuarai GP Suzuka di Jepang, bahkan Yamaha secara bergantian menguasai podium 1-2-3 dan posisi 4-5-6. Ini membuktikan bahwa Yamaha YZR 500 cukup kompetitif menghadapi keperkasaan Honda NSR 500.
Meski pada waktu itu yang menjadi juara dunia musim 2000 adalah Kenny Roberts Jr dari tim Telefonica MoviStar Suzuki, Sedangkan Yamaha memperoleh kemenangan sebanyak 6 kali dalam semusim. 3 kemenangan diraih Garry McCoy, 2 kemenangan diraih Max Biaggi dan 1 kemenangan diraih Norick Abe. 6 kemenangan yang dihasilkan 3 pembalap ini cukup mengokohkan Yamaha di klasemen konstruktor. Sedangkan rival Yamaha sendiri yakni Honda juga sama-sama mengemas 6 kemenangan dan itu pun di dominasi pembalap tim satelit.

2 kemenangan diraih Valentino Rossi dari tim Nastro Azzurro Honda, 1 kemenangan diraih pembalap Loris Capirossi dari tim Emerson Honda Pons, 2 kemenangan diraih Alex Criville dari tim Repsol YPF Honda dan 1 kemenangan Alex Barros dari tim Emerson Honda Pons.

Namun, di musim balap 2001 menjadi tahun sulit Yamaha Motor Company. Masalahnya banyak pembalap yang tidak menggunakan motor baru lantaran tidak cocok dengan gaya balapnya.
Norick Abe konsisten memakai chassis dan frame tahun 2000, hal ini membuatnya tidak meraih satu kemenangan pun.
Garry McCoy yang mendapat jatah mesin bekas milik Max Biaggi yakni YZR 500 spec 2000 juga hanya meraih beberapa podium dan mengalami kecelakaan tragis yang membuatnya patah tulang di Free Practice GP Le Mans, Prancis.
Marlboro Yamaha Team yang masih diperkuat Max Biaggi dan Carlos Checa rupanya bukan tandingan Valentino Rossi' Yamaha YZR 500 spec 2001 gagal menyingkirkan dominasi Honda NSR 500 spec 2001 yang dikendarai Valentino Rossi, Alex Criville dan pembalap pendatang baru asal Jepang' Tohru Ukawa.

Max Biaggi hanya memenangkan GP Le Mans, GP Assen dan GP Sachsenring. Tahun 2001 menjadi awal kemunculan tim baru di kelas 500cc yakni Tech3 Racing sebagai bagian dari Yamaha.
Dengan duo andalannya' Shinya Nakano dari Jepang dan Olivier Jacque dari Prancis didaulat sebagai pembalap tim satelit yang peranannya masih belum membantu menyelamatkan Yamaha.
Motor yang dipakai tim Tech3 adalah motor Yamaha YZR 500 spec 2000 dan dimodifikasi dengan penambahan frame dari tim pabrikan dan chassis keluaran tahun 2001.
Usaha tim Tech3 tidak sia-sia, Shinya Nakano tampil impresif dan berhasil menyabet gelar Rookie of The Year oleh FIM dan Dorna Sports.

(Bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar