Sejak lama kau hanya mempermainkanku
Diriku hanya menjadi sumber kemakmuran hidupmu
Betapa tragis hidupku ini, kala dirimu menjadi kekasihku
Alangkah sengsara nasibku ini, ketika pengorbananku kau anggap semu
Betapa tragis hidupku ini, kala dirimu menjadi kekasihku
Alangkah sengsara nasibku ini, ketika pengorbananku kau anggap semu
Ibarat diriku hanyalah sapi perah
Kau peras air susu ini lalu kau jual
Ingin rasanya aku luapkan amarah
Dengan meluncurkan sebuah rudal
Kau peras air susu ini lalu kau jual
Ingin rasanya aku luapkan amarah
Dengan meluncurkan sebuah rudal
Segalon air susu yang kau peras
Kau balas dengan seikat rumput jerami
Pengorbananku yang begitu keras
Kau balas dengan manisnya janji
Kau balas dengan seikat rumput jerami
Pengorbananku yang begitu keras
Kau balas dengan manisnya janji
Palsu... Janji palsu
Nafsu... Penuh nafsu
Begitu air susu terkuras habis
Sapi merintih sambil menangis
Nafsu... Penuh nafsu
Begitu air susu terkuras habis
Sapi merintih sambil menangis
Semakin kurus tubuh seekor sapi
Semakin tersiksa nasib seekor sapi
Semakin sering kau mengingkari janji
Semakin sering aku berduka tanpa henti
Semakin tersiksa nasib seekor sapi
Semakin sering kau mengingkari janji
Semakin sering aku berduka tanpa henti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar