Betapa kacau suasana bumi
Penuh dengan teka-teki
Tiada tahan sakit dihati
Merangsang diri untuk lari
Namun mengapa tiada jua kucari
Cinta dan kasih yang tersembunyi
Alangkah sedih penuh air mata
Bila dendam tak terselesaikan segera
Disini aku meratapi nasib badan
Kurus kering karena kurang makan
Bukan karena suatu pengkhianatan
Tidak mungkin aku jauh dari kebenaran
Penuh dengan teka-teki
Tiada tahan sakit dihati
Merangsang diri untuk lari
Namun mengapa tiada jua kucari
Cinta dan kasih yang tersembunyi
Alangkah sedih penuh air mata
Bila dendam tak terselesaikan segera
Disini aku meratapi nasib badan
Kurus kering karena kurang makan
Bukan karena suatu pengkhianatan
Tidak mungkin aku jauh dari kebenaran
Bila nurani mulai disakiti
Alangkah malang diriku ini
Tergilas oleh roda zaman
Tersiksa oleh kejamnya zaman
Tuhan pun tak keberatan
Manusia rasakan kemudahan
Mencari butir-butir kenikmatan
Diatas angkasa yang berawan
Air hujan menetes di ketiak.
Tiada cara lain selain bertindak.
Untuk menyayat kulit ular belundak.
Untuk kujadikan selimut biar aku tidur nyenyak.
Setipis-tipisny a iman, lebih tipis sebuah perasaan.
Antara nikmat dan sengsara yang penuh penghayatan.
Kasih terbuang oleh tiupan angin kencang.
Terhempas menuju padang rumput alang-alang.
Jangan kau bungkam aku dengan peluru dibedilmu.
Atau kau kubungkam dengan tisu toilet di kamar mandiku.
Tiada hari tanpa merawat dendam.
Sebab dendam adalah puncak dari kehidupan yang suram.
Alangkah malang diriku ini
Tergilas oleh roda zaman
Tersiksa oleh kejamnya zaman
Tuhan pun tak keberatan
Manusia rasakan kemudahan
Mencari butir-butir kenikmatan
Diatas angkasa yang berawan
Air hujan menetes di ketiak.
Tiada cara lain selain bertindak.
Untuk menyayat kulit ular belundak.
Untuk kujadikan selimut biar aku tidur nyenyak.
Setipis-tipisny
Antara nikmat dan sengsara yang penuh penghayatan.
Kasih terbuang oleh tiupan angin kencang.
Terhempas menuju padang rumput alang-alang.
Jangan kau bungkam aku dengan peluru dibedilmu.
Atau kau kubungkam dengan tisu toilet di kamar mandiku.
Tiada hari tanpa merawat dendam.
Sebab dendam adalah puncak dari kehidupan yang suram.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar