Kalau kita ingat Malaysia, yang terpikir dalam benak sudah tentu soal bidang olahraganya demikian maju melebihi Indonesia. Apalagi kalau soal olahraga otomotif, Malaysia dibilang paling berani dan nekad meski industrinya masih didanai oleh negara tidak seperti halnya Jepang yang kebanyakan perusahaannya berstatus swasta.
Modenas adalah perusahaan sepeda motor nasional milik Malaysia yang tergolong perusahaan BUMK atau Badan Usaha Milik Kerajaan dengan gagahnya turun di Kejuaraan Balap Motor Dunia 500cc dengan menggaet Kenny Roberts SR sebagai team manager.
Modenas turun penuh di GP 500 pada tahun 1997 setelah sponsornya, Marlboro hengkang dari tim pabrikan Yamaha seusai musim 1996. Hal ini dipicu oleh konflik internal antara Kenny Roberts SR dengan para petinggi Yamaha yang lebih sayang kepada pembalap magang asal Italia, Loris Capirossi (Juara Dunia 125cc Tahun 1990-1991).
Alasannya memang Yamaha lebih senang menduetkan Loris Capirossi dengan pembalap asal Jepang Norick Abe yang merupakan pembalap binaan Yamaha. Kenny Roberts SR malah ingin menduetkan Norick Abe dengan putranya sendiri, Kenny Roberts JR.
Negosiasi kontrak berjalan alot, Kenny Roberts SR ingin anaknya dipertahankan oleh Yamaha lantaran adanya aliran dana dari sponsor. Namun, setelah hasil balapan selama semusim cukup mengecewakan, Kenny Roberts JR dan Jean Michel Bayle dipecat karena tidak bisa meraih kemenangan dan hanya podium.
Kemarahan Kenny Roberts SR kepada Yamaha memuncak setelah ia resmi hengkang dari tim asal Iwata tersebut dan memilih berdikari sebagai tim independen. Al hasil Kenny Roberts menemukan supplier motor yang potensial yakni Modenas.
Modenas muncul sebagai kompetitor baru di level balap teratas dunia, berkat dana sponsor yang berlimpah ruah dari Marlboro' Modenas digaet sebagai mitra sekaligus memindahkan markas tim dari Eropa ke Asia, tepatnya di Malaysia. Pengembangan motor diserahkan kepada Ilmor Engineering dan dilakukan di sirkuit Donington Park.
Jean Michel Bayle dan Kenny Roberts JR disokong sebagai pembalap utama di tim ini dan mendapat kesempatan untuk menjajal motor buatan Modenas. Perusahaan sepeda motor ini telah menciptakan sebuah motor yang bermesin 400cc 3 Silinder. Setelah motor ini diciptakan dan diluncurkan di Auditorium Sirkuit Shah Alam pada awal 1997.
Motor ini diberi nama Modenas KR3, karena motor ini memakai mesin 3 silinder dan diyakini bisa menandingi motor Honda NSR 500 V yang notabene motor kelas dua untuk pembalap privateer. Kenny Roberts sesumbar dia bisa mengalahkan Honda NSR 500 V lantaran berbeda teknologi yang cukup jauh.
NSR 500 V adalah motor 2 Silinder yang bertenaga pas-pasan namun jago menyalip di tikungan, buktinya Tadayuki Okada berhasil meraih pole di GP Malaysia 1996 meski akhirnya gagal finish akibat masalah mekanik lantaran motornya belum sempurna.
Modenas KR3 diharapkan bisa menjadi motor terkuat, setidaknya menjadi rival dekat motor Honda NSR 500 V yang kala itu dikendarai Alex Barros di Tim Gressini dan Takuma Aoki di Tim Repsol Honda HRC.
Namun ketika musim 1997 bergulir, hasilnya amat sangat mengecewakan' Kenny Roberts JR dan Jean Michel Bayle tidak mampu berkata banyak saat motor-motor 4 Silinder berstatus spek satelit mengasapi motor Modenas KR3.
Hasil akhir menunjukkan, Kenny Roberts JR menduduki posisi 16 dan mengoleksi 37 poin di klasemen. Sedangkan Jean Michel Bayle malah dibawah pembalap asal Australia, Anthony Gobert yang mengendarai Suzuki RGV 500 dengan mengoleksi 31 poin dan bertengger di posisi 18.
Hasil negatif ini membuktikan bahwa motor Modenas belum berpengalaman di dunia balap internasional bahkan proyek motor balap ini dianggap sebagai pemborosan dana negara.
Meski dicibir begitu, Kenny Roberts SR tidak gentar dengan hasil yang mengecewakan dari motor Modenas bahkan ia berencana ingin menambah dana lagi guna menyempurnakan proyek gila ini.
(Bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar