5/13/2022

Kisah Sukses Tetsuya Harada, Juara Dunia Berstatus Debutan

Dunia mengenalnya sebagai pembalap muda berbakat dan hebat pada masanya, dialah Tetsuya Harada dari Jepang. Musim 1993 merupakan tahun debutnya di kejuaraan dunia setelah hampir 3 tahun menghabiskan waktu sebagai pembalap wildcard dan pembalap kejurnas All Japan Road Racing Championship. 

Harada saat itu memiliki keinginan untuk segera tampil di kejuaraan dunia kelas 250cc secara utuh tanpa harus lagi menjadi wildcard rider. Belakangan Harada mulai kelimpungan mencari tim yang mau merekrutnya karena ia sudah dibekali mesin pabrikan baru buatan Yamaha dengan kode TZ 250M. Harada, berhasil menemukan tim balap yang berminat meminangnya, ialah tim Valesi Racing. Valesi Racing bermarkas di Italia yang didirikan oleh mantan pembalap kawakan Alessandro Valesi. 

Ketika hendak dikontrak sebagai pembalap, status tim Valesi Racing masih merupakan tim satelit Aprilia Grand Prix Racing. Sehingga mau tidak mau Harada harus mengendarai motor Aprilia AF1 yang bermesin jenis Rotax. Namun, ketika menjajal mesin jenis Rotax, Harada mengaku kurang sreg dengan motor tersebut. 

Manager Tetsuya Harada mengusulkan kepada Valesi Racing untuk menggunakan mesin Yamaha dibanding mesin Aprilia yang waktu itu belum menunjukkan taji di baris terdepan. Mulanya, Alessandro Valesi menolak usulan tersebut karena ia selaku pimpinan tim belum siap pindah pabrikan karena masih ada durasi kontrak yang belum habis. 

Tapi, manager Tetsuya Harada tetap ngotot untuk segera mengganti mesin Aprilia ke Yamaha demi kelangsungan karir pembalap asal Jepang tersebut. Kalau tidak, Harada bisa batal tampil di kejuaraan dunia kalau permintaannya tidak dituruti karena Harada sendiri adalah pembalap utama Yamaha di kelas 250cc kategori nasional. 

Valesi Racing akhirnya mau menuruti keinginan Harada dan Yamaha mengingat saat itu dominasi motor Honda sangat tangguh yang berbekal mesin V-Twin. Apalagi dua musim berturut-turut Honda menjuarai kelas 250cc lewat Luca Cadalora sebagai aktor utamanya. 

Yamaha butuh bantuan teknis dari tim yang bermarkas di Eropa untuk bisa bersaing dengan tim-tim yang bekerjasama dengan Honda. Perlu diketahui bahwa Honda sudah terbilang dominan dan tangguh diseluruh kelas. Motor balap buatan HRC laku keras mulai dari spek privateer hingga spek pabrikan terbaru. 

Yamaha tidak tinggal diam karena mereka ingin sekali menggusur dominasi Honda yang hampir merata di segala kategori kompetisi. Valesi Racing tentu bisa membantu Yamaha untuk mewujudkan keinginan Harada tapi dengan syarat harus segera menyediakan uang muka pendaftaran untuk calon pembalap pendatang baru. 

Tanpa pikir panjang, sponsor Tetsuya Harada yakni ARAI (mere helm) menggelontorkan dana segar untuk memuluskan karirnya. Tidak butuh waktu lama, Tetsuya Harada segera melakukan tes privat di Italia dan Spanyol. Berbekal motor Yamaha TZ 250M, Harada begitu percaya diri menghadapi test privat yang diselenggarakan pada bulan Februari 1993.

Catatan waktu Harada lumayan apik, hanya selisih dari Max Biaggi dan Loris Capirossi yang melakukan test privat di Spanyol. Mengingat Max Biaggi adalah mantan pembalap Valesi Racing yang berkompetisi di musim sebelumnya, kemudian pindah ke Rothmans Kanemoto Honda pada musim selanjutnya menggantikan Luca Cadalora yang promosi ke kategori 500cc. 

Loris Capirossi sendiri sudah menjalani debut setahun lalu bersama tim Marlboro Pileri Honda sebagai pendatang baru terbaik musim 1992. Kali ini memasuki musim 1993, Capirex digadang-gadang bisa menjadi juara dunia untuk mengulang kesuksesan di musim 1990 dan 1991 saat masih di kelas capung 125cc. 

Tetsuya Harada amat diremehkan oleh pihak media massa di Eropa, karena Harada merupakan pembalap yang mengendarai motor baru dan tentu belum dianggap hebat dan kompetitif meski hasil tes privat cukup memberi bukti nyata.

Yamaha menjamin bahwa motor Yamaha TZ 250M bisa bersaing menghadapi dominasi motor Honda NSR 250 yang katanya disebut-sebut sebagai motor terkuat di kelasnya. Sampai suatu ketika pembuktian Yamaha diuji saat seri perdana kejuaraan kelas 250cc digelar pada hari Minggu, 28 Maret 1993 di sirkuir Eastern Creek, Australia.

Motor baru, Pembalap baru dan semangat baru' itulah yang sedang diperlihatkan oleh Valesi Racing kepada dunia bahwa ada sosok baru mencuri perhatian penonton. Tetsuya Harada disorot dari berbagai sudut karena menjadi idola baru sembari menghadapi musim debutnya sebagai pembalap kejuaraan dunia secara utuh. 

Tetsuya Harada dikepung 4 pembalap Italia, mereka adalah Max Biaggi (Rothmans Honda Kanemoto), Loris Capirossi (Marlboro Pileri Honda), Doriano Romboni (HB Honda Italy) dan Loris Reggiani (Unlimited Jeans Aprilia).

Tetsuya Harada memberi pembuktian bahwa motor Yamaha bisa juara di kelas 250cc meski motornya terkenal lambat dan tidak punya tenaga besar layaknya Honda. Beruntung, Tetsuya Harada berhasil mengalahkan para pembalap Italia itu dan merengkuh kemenangan perdananya sebagai debutan pada tahun 1993. 

Total sepanjang musim 1993, Tetsuya Harada mengoleksi 4 kemenangan dan 3 podium dengan jumlah 197 poin di puncak klasemen. Sedangkan rival terdekatnya, Loris Capirossi hanya mengoleksi 3 kemenangan dan 4 podium dengan jumlah 193 poin di bawah pemuncak klasemen sebagai runner-up.

*****


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar