6/15/2014

World Superbike History : Max Biaggi, WSBK adalah peruntunganku !!! (PART 2)






Foto : Max Biaggi saat mengendarai Ducati di Tahun 2008

Max Biaggi mulai akrab dengan Ducati yang ia tunggangi saat itu, dan rupanya ketika menunggangi Ducati ia teringat akan masa-masa jayanya bersama Aprilia. Mengapa ? karena dulu The Roman Emperor pernah menyandang gelar juara dunia kelas 250cc bersama pabrikan Italia tersebut sebanyak 3 kali sedangkan 1 gelar penutup di tahun terakhirnya ia hasilkan dari pabrikan asal Jepang, yakni Honda.

Ketika pindah ke Honda ia sempat diejek oleh rekan-rekan senegaranya yang menggunakan motor buatan Italia, dan setelah bergabung ke Honda' dia malah jadi juara dan naik ke MotoGP. Namun, ada semacam kutukan yang sampai hari ini masih menjadi misteri baginya.

Mengapa ia tak pernah jadi juara MotoGP setelah memilih Honda sebagai pelabuhan barunya ?
Karena dulu Biaggi katanya pernah bersumpah, "bahwa ia tidak akan jadi juara dunia di kelas tertinggi' kalau ia membela pabrikan selain pabrikan Italia". Dan tentu pabrikan yang dimaksud itu adalah Honda' 

Kita kembali ke awal, semenjak bergabung dengan tim satellite, Biaggi mampu meraih 7 kali naik podim tanpa memenangkan satu seri balap. Dan ternyata penyebab ia gagal meraih gelar di musim keduanya di WSBK adalah faktor kualitas mesin yang jauh berbeda dari pada mesin Ducati milik Troy Bayliss.



Foto : Max Biaggi saat mengendarai Aprilia RSV4 di tahun 2011

Kegagalan untuk kedua kalinya membuat Max Biaggi geram dengan petinggi tim, ia memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak dan akhirnya ia hengkang dari tim Sterilgarda Ducati.
Dan memasuki tahun 2009, Max Biaggi ingin reuni dengan motor kesayangannya, motor itu bernama Aprilia yang sejak tahun 1994 s/d 1996 menjadi partner dibalik kesuksesannya di pentas balap GP 250cc.

Berbekal kemauan tinggi dan keberanian yang total, Biaggi akhirnya menandatangani kontrak dengan Aprilia WSBK Team dan menjadi rekan satu tim Shinya Nakano' pembalap asal Jepang yang baru pindah dari MotoGP.

Di tahun itu Max Biaggi harus bersaing dengan Ben Spies, seusai mempecundangi Noriyuki Haga' ia malah harus menghadapi kebangkitan Yamaha WSBK Team yang disponsori oleh bekas sponsor tim Ducati satellite, ialah Sterilgarda.

Sepanjang musm 2009, The Roman Emperor mampu meraih podium sebanyak 8 kali dan hanya 1 kali menang di sirkuit Brno, Republik Ceko. Lagi-lagi sang maestro harus gagal merengkuh gelar juara' namun hal itu tak terjadi lagi ditahun 2010. Pindahnya Ben Spies dari WSBK ke MotoGP membuat peluang Biaggi terbuka dalam merebut gelar yang selama ini ia impikan sejak lama.

Maka dari itu di musim 2010, ia berhasil meraih gelar juara WSBK untuk pertamakalinya dalam karirnya dengan meraih 10 kemenangan dan 4 podium. Keberhasilannya tersebut dilalui setelah melibas pengganti Ben Spies di Yamaha WSBK, Cal Crutchlow dan rival lamanya di tahun 2007' yakni Noriyuki Haga yang kala itu menggantikan posisi Troy Bayliss yang pensiun dari dunia balap.

Berlanjut di tahun 2011, kali ini ketangguhan Biaggi diuji dengan menggeliatnya perfoma mantan rekan satu timnya di Yamaha' yakni Carlos Checa. Dahulu Biaggi dan Checa pernah bersaing di ajang yang sama' dan kini ia pun bersaing kembali dengan Checa.

Checa mengendarai Ducati, sedangkan Biaggi masih menunggangi Aprilia'
Lalu bagaimanakah nasib Biaggi setelah harus bertemu mantan rekan satu timnya yang kini menjadi rivalnya ?

(Bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar