Foto : Noriyuki Haga mengendarai Yamaha YZF R7
Pantas, kalau seorang pembalap kawakan sekelas Noriyuki Haga disebut sebagai juara tanpa mahkota.
Pasalnya, dia memang sering menang di berbagai ajang balap WSBK di berbagai seri per tahunnya' namun ia tak mampu menggenggam gelar juara dunia 1 kali pun.
Dengan mengoleksi 43 kemenangan dan 116 podium ia mungkin masih mampu menjalani karirnya sebagai pembalap motor berkapasitas besar sekelas Superbike. Ia pernah mencicipi persaingan panas di kejuaraan balap MotoGP pada tahun 2001 dan 2003. Sayangnya dia bukan sosok yang beruntung di ajang itu, terlebih ia mengendarai Yamaha YZR 500 di tim Red Bull Yamaha WCM yang merupakan tim satellite Yamaha sesudah Tech 3 Racing.
Hal itu memang tak berlaku untuknya, yang jelas ini memang sebuah kenyataan yang harus ia terima di sepanjang karirnya membalap. Haga terhitung merupakan pembalap resmi tim Yamaha sejak berlaga di kejuaraan nasional MFJ Superbike 1000 dan MFJ Superstock 600.
Sirkuit-sirkuit yang karakternya sesuai dengan gaya balapnya berhasil ia libas dan menjadi pembalap Jepang pertama yang mengoleksi kemenangan terbanyak di ajang balap Internasional. Yamaha tidak hanya sebagai motor yang pernah ia pakai untuk membalap di Superbike, ia pernah mengendarai Ducati dan Aprilia ketika masih aktif di dunia balap.
Kini ia harus pensiun dan menghadapi masa-masa kurang produktif bersama mantan-mantan pembalap lainnya, terhitung ada Shinya Nakano, Naoki Matsudo, Makoto Tamada, Akira Yanagawa dan Wataru Yoshikawa yang mengalami nasib serupa dengan Haga.
Kini ia mulai khawatir, dominasi pembalap Spanyol di MotoGP dan Superbike membuat para pembalap muda Jepang kurang bersinar, apalagi Jepang hanya 1 kali mengadakan event balap motor' yakni di Motegi dengan ajang MotoGP nya.
Semoga saja sesudah dirinya ada pembalap yang mampu bersinar menjadi bintang balap motor kelas dunia di masa-masa mendatang.
(See You Next Time... Noriyuki Haga)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar